Portofolio Langkau Onet
Help today because tomorrow you may be the one who
needs more helping!
Help today because tomorrow you may be the one who
needs more helping!
Help today because tomorrow you may be the one who
needs more helping!
Pada tahun 2019, Langkau Onet menerbitkan dua buku penting yang menggali praktik budaya dan tradisi lokal masyarakat Dayak Desa. Buku pertama, 'Ngidup Mensia', mengangkat narasi tradisi adopsi anak yang mencerminkan nilai kekeluargaan dan sosial khas Dayak. Buku kedua, 'Gawai dari Ulu Genik', merangkum bentuk-bentuk gawai dalam perayaan Gawai Nyelapat Tahun—pesta panen yang sarat makna spiritual dan kebersamaan.
Dua film dokumenter diproduksi pada 2019: 'Nyumai Terebus Kampung' merekam kegiatan meramban di hutan dan memasak bunga tepus, sedangkan 'Betangkan Darah' mendokumentasikan praktik adopsi antar orang dewasa. Keduanya mengangkat kekayaan kearifan lokal dan ditayangkan dalam Kalimantan Indigenous Film Festival (Palangka Raya) dan Rainforest World Music Festival (Sarawak, Malaysia).
Film dokumenter ini mengisahkan praktik spiritual masyarakat Dayak saat mengambil semangat padi sebelum masa tanam. Diproduksi pada 2020 dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, film ini mendalami hubungan manusia dengan alam dan roh leluhur dalam siklus pertanian tradisional.
Sejak 2021, Langkau Onet aktif dalam kegiatan kajian budaya bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang serta Museum Kapuas Raya. Fokusnya pada pendokumentasian dan pelestarian objek pemajuan kebudayaan seperti adat, bahasa, ritus, dan pengetahuan tradisional.
Pada tahun 2025, karya dokumenter Langkau Onet ditayangkan di festival budaya internasional Borneo Handtapping Tattoo Weekend di Sarawak, Malaysia. Film ini menampilkan kekayaan narasi budaya dan identitas masyarakat adat Dayak dalam bentuk visual yang kuat dan autentik.